P.Tualang, Langkat, Headline News Cahaya Langkat
Kobaran api dari sumur minyak ilegal yang terbakar di Langkat, Sumatera Utara (Sumut), sudah semakin mengecil, Senin (17/12/2012). Ketinggian api tinggal sekitar dua meter lagi. Sebelumnya, ketinggian api mencapai 20 meter.
 |
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Langkat, M Iskandarsyah menyatakan, sejumlah langkah taktis sudah disiapkan untuk memadamkan api. Sementara proses itu berjalan, kobaran api ternyata semakin menurun.
"Tinggal sekitar dua meter lagi tinggi apinya. Sekarang ini, asap hitam pun sudah tidak ada lagi. Kemungkinan volume gas dan minyak mentah sudah mulai habis dari sumur minyak itu," kata Iskandar kepada wartawan di Langkat.
Kendati api semakin mengecil, pihaknya tetap mengambil serangkaian langkah untuk mengantisipasi api merembet kemana-mana. Rencana pembuatan tanggul atau benteng di sekeliling sumur minyak yang terbakar itu tengah dirancang.
"Sekarang ini kan sedang musim hujan, kita menjaga jangan sampai minyak dari sumur itu dibawa hujan kemana-mana dan membuat penyebaran api semakin meluas. Sebab minyak kan posisinya di atas air, kalau minyak tersebar maka api juga bisa menyebar," kata Iskandarsyah.
Rencananya tanggul itu setinggi satu meter lebih itu luasnya sekitar 100 meter persegi, mengelilingi sumur minyak. Dengan adanya tanggul ini, kata Iskandarsyah, kendati api belum padam setidaknya semakin kecil kemungkinannya menyebar kemana-mana.
Sumur minyak ilegal yang terbakar itu berada di perkebunan sawit di Dusun Proyek, Desa Buluh Telang, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Kebakaran itu terjadi sejak Jumat (14/12/2012) sekitar pukul 06.15 WIB.
Bermula dari upaya pengeboran minyak secara liar oleh warga. Belakangan tekanan gas membuat minyak menyembur ke atas dan menyambar api rokok seorang penambang dan akhirnya menyebabkan tujuh orang terbakar.
