PUISI CINTA
Cinta, sebuah kata terdiri dari C I N T A kalo bahasa inggris disebut LOVE, sungguh sebuah kata yang begitu indah. Berjuta, bahkan ratusan juta manusia begitu ingin merasakan cinta, dan rela dibius dan terlena oleh Cinta . Keindahan cinta tak bisa dihindari, tragedi, kisah sedih, kisah indah dan romantis, bahkan mungkin semua kisah-kisah di dunia ini selalu dilandaskan atas perasaan yang satu ini : CINTA
Terburai kata yang terlalu syahdu
terucap suara yang menurutmu terlalu mendayu
tapi apalah hendak dikata
itu lah suara hatiku
jeritan di dalam kalbu suara yang selalu menggaung di setiap waktuku suara yang selalu mengucap kata yang sama setiap waktu suara yang selalu mendengungkan irama yang sama kepadamu semua itu hanya untuk mengungkapkan satu, rindu
terucap suara yang menurutmu terlalu mendayu
tapi apalah hendak dikata
itu lah suara hatiku
jeritan di dalam kalbu suara yang selalu menggaung di setiap waktuku suara yang selalu mengucap kata yang sama setiap waktu suara yang selalu mendengungkan irama yang sama kepadamu semua itu hanya untuk mengungkapkan satu, rindu
=================================================================
=================================================================
Rindu mengikuti rintik hujan
mengetuk hatiku yang dilanda sepi
malam pun ikut menyelinap masuk
mengurung daku dalam benteng depresi
sampai esok pagi matahari terbit kembali
aku masih harus melewati malam panjang
mengetuk hatiku yang dilanda sepi
malam pun ikut menyelinap masuk
mengurung daku dalam benteng depresi
sampai esok pagi matahari terbit kembali
aku masih harus melewati malam panjang
=================================================================
Kau telah mengajarkan jiwaku yang gelap dan kabut
mendekap hatimu.
Hatiku yang bahkan tak tersentuh oleh cahaya dan tak pernah terpetakan, kau mampu menujunya.
Matamu, kekasih, selalu menutup cahaya-cahaya yang berkilau ke dadaku.
Lirih bisikan kasihmu, bergaung sampai ke dasar sanubari dan selalu menggetakan sendi-sendiku.Begitu kudusnya cintamu, sampai mampu membangkitkan kembali hati yang telah aku nisankan. Cinta yang tak mengenal kasta, bahkan antara menjadi tidak apa-apanya bagi kita. Namun, penantian kita yang purba telah menumbuhkan bibit-bibit rindu yang kian meranum. Kita merayakan perhelatan rindu dengan ihwal yang hening, tidak dengan dentuman musik dan botolan anggur melulu airmata, airmata kebahagiaan senantiasa berlinang menyempurnakan genapnya rindu kita. Dengan mencintaimu, kutempuh jalan sunyi. Mendamaikan keterasingan, menunjukkan sepi adalah keindahan. Dan ketika cinta segala-galanya menuju ke engkau, maka rindu sudah tak lagi membutuhkan kalimat dan tanda baca.
Hatiku yang bahkan tak tersentuh oleh cahaya dan tak pernah terpetakan, kau mampu menujunya.
Matamu, kekasih, selalu menutup cahaya-cahaya yang berkilau ke dadaku.
Lirih bisikan kasihmu, bergaung sampai ke dasar sanubari dan selalu menggetakan sendi-sendiku.Begitu kudusnya cintamu, sampai mampu membangkitkan kembali hati yang telah aku nisankan. Cinta yang tak mengenal kasta, bahkan antara menjadi tidak apa-apanya bagi kita. Namun, penantian kita yang purba telah menumbuhkan bibit-bibit rindu yang kian meranum. Kita merayakan perhelatan rindu dengan ihwal yang hening, tidak dengan dentuman musik dan botolan anggur melulu airmata, airmata kebahagiaan senantiasa berlinang menyempurnakan genapnya rindu kita. Dengan mencintaimu, kutempuh jalan sunyi. Mendamaikan keterasingan, menunjukkan sepi adalah keindahan. Dan ketika cinta segala-galanya menuju ke engkau, maka rindu sudah tak lagi membutuhkan kalimat dan tanda baca.
=================================================================
Ketika senja melukis langit
Kutitip salam bersama angin malam
Dan ketika malam penuh dengan kerinduan
Dimana arah tak bertuah Kasih di ujung hari Kungkap lewat nyanyian senja Di batas pada apakah mengerti Di ujung malam apakah peduli mana diri ingin ku labuh Sedangkan arah tertutup kabut Cari cari dan tetap kucari Semoga di ujung hari akan dapat kutemui Satu cinta sejati dambaan diri Satu keberhasilan sukurku atas nikmatMu ilahi
Kutitip salam bersama angin malam
Dan ketika malam penuh dengan kerinduan
Dimana arah tak bertuah Kasih di ujung hari Kungkap lewat nyanyian senja Di batas pada apakah mengerti Di ujung malam apakah peduli mana diri ingin ku labuh Sedangkan arah tertutup kabut Cari cari dan tetap kucari Semoga di ujung hari akan dapat kutemui Satu cinta sejati dambaan diri Satu keberhasilan sukurku atas nikmatMu ilahi
=================================================================
Aku tak mampu menghadapi sesuatu yang kusebut
cinta
Terkadang aku sakit karnanya
sering terluka dan terhina
Yang ku dapat hanyalah air mata
dari pengorbananku tak ada gunanya
Aku tetap berdiri tegap
menghadapi pahitnya rasa
Tetap setia dengan satu kata
Aku siap terluka olehnya Kadang mencintai itu sulit untuk dijalani Hanya ketulusan dan hati yang hakikiMasih terluka tapi tetap setia dengannya Akan aku buktikan, meskipun banyak air mata Tak banyak yang terlontar untuk berkata Sajak-sajak bibir tak mampu menggambarkan sakitnya jiwa Ketetapan hati untuk memilihnya adalah salah jika membencinya Tetap tegar dengan kemunafikan Cinta dan tetap tak mengerti arah tujuan, yang ia bisa hanya menggoreskan luka semata
Terkadang aku sakit karnanya
sering terluka dan terhina
Yang ku dapat hanyalah air mata
dari pengorbananku tak ada gunanya
Aku tetap berdiri tegap
menghadapi pahitnya rasa
Tetap setia dengan satu kata
Aku siap terluka olehnya Kadang mencintai itu sulit untuk dijalani Hanya ketulusan dan hati yang hakikiMasih terluka tapi tetap setia dengannya Akan aku buktikan, meskipun banyak air mata Tak banyak yang terlontar untuk berkata Sajak-sajak bibir tak mampu menggambarkan sakitnya jiwa Ketetapan hati untuk memilihnya adalah salah jika membencinya Tetap tegar dengan kemunafikan Cinta dan tetap tak mengerti arah tujuan, yang ia bisa hanya menggoreskan luka semata
=================================================================
Matamu
keheningan di gegap gempita langit
merampungkan bahagia yang
akan tercipta lewat hujan
: airmata laksana tirus matamu merincis sarang luka di dadaku yang menggenang rancak jiwamu saat kuselisir bersama rindu leburkan getir "apakah yang lebih mantra dari matamu yang menyulap lukaluka menjadi gulagula? " engkaulah bunga mewangi di mimpi engkaulah nauangan ksatria tersesatengkaulah peta segala tuju kekinian engkaulah pelarut batu di hatiku namun aku melihatnya sedih membaur bersama terista di kelopak kembang matamu saat selaksa bening intan berpijar di reruntuhan payau airmatamu ini dadaku benamkan jingga di wajahmu taburkan manikmanik luka sampai kesakitan segala terista : lesap bersama airmata
keheningan di gegap gempita langit
merampungkan bahagia yang
akan tercipta lewat hujan
: airmata laksana tirus matamu merincis sarang luka di dadaku yang menggenang rancak jiwamu saat kuselisir bersama rindu leburkan getir "apakah yang lebih mantra dari matamu yang menyulap lukaluka menjadi gulagula? " engkaulah bunga mewangi di mimpi engkaulah nauangan ksatria tersesatengkaulah peta segala tuju kekinian engkaulah pelarut batu di hatiku namun aku melihatnya sedih membaur bersama terista di kelopak kembang matamu saat selaksa bening intan berpijar di reruntuhan payau airmatamu ini dadaku benamkan jingga di wajahmu taburkan manikmanik luka sampai kesakitan segala terista : lesap bersama airmata