Stabat, Headline News Cahaya Langkat
Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalokasikan dana sebesar Rp 13 miliar dalam APBD 2012 untuk membangun jembatan Titi Mangga yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Batang Serangan.
Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalokasikan dana sebesar Rp 13 miliar dalam APBD 2012 untuk membangun jembatan Titi Mangga yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Batang Serangan.
Ilustrasi Gambar/Sumber web resmi kab.langkat |
"Kami sudah alokasikan
dana untuk pembangunan jembatan Titi Mangga Kecamatan Batang Serangan,"
kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Langkat Bambang Irawadi di
Stabat, Minggu kemarin.
Disampaikannya bahwa pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga desa yang ada di sekitar jembatan tersebut bersebelahan dengan jembatan yang lama. Dia juga mengatakan fondasi jembatan sudah dibangun pada 2011. Sekarang pihaknya akan melanjutkan pembangunan kerangka jembatan dan ofrid jembatan yang biayanya mencapai Rp 10 miliar.
"Dua tahun anggaran kami alokasikan pembangunan jembatan tersebut karena keterbatasan dana, namun tahun ini pembangunan jembatan Titi Mangga tersebut akan selesai," katanya.
Secara terpisah Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Langkat Julius Ginting menjelaskan bahwa masih ada kendala teknis di lapangan. "Ada empat rumah masyarakat di sekitar jembatan yang mau dibangun, yang menjadi kendala sementara ini," katanya.
Bila tanahnya bebas, pembangunannya segera ditenderkan. "Kami serius untuk menyelesaikan pembangunan itu dan berharap secepatnya rampung agar dapat digunakan oleh masyarakat Batang Serangan," katanya lagi.
Jembata Titi Mangga Kecamatan Batang Serangan putus akibat satu unit truk masuk ke dalam sungai Batang Serangan, Kamis (26/7) dan mengakibatkan akses tiga desa di sekitarnya lumpuh. Untungnya upaya perbaikan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Langkat cepat selesai, sehingga proses transportasi desa maupun pertanian segera kembali lancar.
Kini masyarakat menantikan pembangunan jembatan tersebut sehingga wisatawan yang ingin ke objek wisata Tangkahan serta pengangkutan hasil bumi dapat kembali lancar seperti dulu sebelum jembatan Titi Mangga tersebut putus.
Diperbaiki
Selain itu, jembatan yang rusak di jalan lintas Sumatera dari arah Medan menuju Aceh, tepatnya di Jalan Kiyai Haji Zainul Arifin Kelurahan Stabat Baru, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pun mulai diperbaiki. "Jembatan ini masih dalam perbaikan," kata salah seorang pekerja jembatan Silitonga di Stabat, Minggu kemarin.
Dikatakannya bahwa jembatan ini merupakan satu-satunya akses jalan dari Medan menuju Aceh dan sebaliknya, katanya. Ia mengatakan jembatan itu diperkebar dua meter di sisi kanan dan kiri jembatan.
Silitonga juga mengungkapkan bahwa perbaikan jembatan ini sudah dilakukan sejak sebelum puasa, dan terus dikerjakan hingga sekarang. Perbaikan dan menambah badan jembatan ini diperkirakan selesai tiga hari menjelang Idul Fitri 1433 Hijriah karena para pekerja kesulitan untuk mengerjakan bagian sisi kiri jembatan karena penopang jembatan sudah rapuh dan harus dikerjakan ulang.
Dia mengatakan, para pekerja akan berupaya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan ini tepat pada waktunya agar dapat digunakan saat lebaran. Penambahan badan jembatan dilakukan mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi saat arus mudik lebaran.
Perbaikan jembatan itu menyebabkan arus lalu lintas dari Medan menuju Aceh dan sebaliknya terganggu sehingga masyarakat mengharapkan pengerjaan jembatan diri segera selesai. "Masyarakat berharap jalan lintas Sumatera Utara menuju Aceh maupun sebaliknya tidak lagi macet seperti tahun sebelumnya," kata salah seorang warga kota Stabat, Lian Lubis.
Dia yakin, rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut akan bekerja tepat waktu, sehingga masyarakat akan menikmati jembatan yang lebar dan jalan yang tidak macet lagi, katanya
Disampaikannya bahwa pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga desa yang ada di sekitar jembatan tersebut bersebelahan dengan jembatan yang lama. Dia juga mengatakan fondasi jembatan sudah dibangun pada 2011. Sekarang pihaknya akan melanjutkan pembangunan kerangka jembatan dan ofrid jembatan yang biayanya mencapai Rp 10 miliar.
"Dua tahun anggaran kami alokasikan pembangunan jembatan tersebut karena keterbatasan dana, namun tahun ini pembangunan jembatan Titi Mangga tersebut akan selesai," katanya.
Secara terpisah Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Langkat Julius Ginting menjelaskan bahwa masih ada kendala teknis di lapangan. "Ada empat rumah masyarakat di sekitar jembatan yang mau dibangun, yang menjadi kendala sementara ini," katanya.
Bila tanahnya bebas, pembangunannya segera ditenderkan. "Kami serius untuk menyelesaikan pembangunan itu dan berharap secepatnya rampung agar dapat digunakan oleh masyarakat Batang Serangan," katanya lagi.
Jembata Titi Mangga Kecamatan Batang Serangan putus akibat satu unit truk masuk ke dalam sungai Batang Serangan, Kamis (26/7) dan mengakibatkan akses tiga desa di sekitarnya lumpuh. Untungnya upaya perbaikan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Langkat cepat selesai, sehingga proses transportasi desa maupun pertanian segera kembali lancar.
Kini masyarakat menantikan pembangunan jembatan tersebut sehingga wisatawan yang ingin ke objek wisata Tangkahan serta pengangkutan hasil bumi dapat kembali lancar seperti dulu sebelum jembatan Titi Mangga tersebut putus.
Diperbaiki
Selain itu, jembatan yang rusak di jalan lintas Sumatera dari arah Medan menuju Aceh, tepatnya di Jalan Kiyai Haji Zainul Arifin Kelurahan Stabat Baru, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pun mulai diperbaiki. "Jembatan ini masih dalam perbaikan," kata salah seorang pekerja jembatan Silitonga di Stabat, Minggu kemarin.
Dikatakannya bahwa jembatan ini merupakan satu-satunya akses jalan dari Medan menuju Aceh dan sebaliknya, katanya. Ia mengatakan jembatan itu diperkebar dua meter di sisi kanan dan kiri jembatan.
Silitonga juga mengungkapkan bahwa perbaikan jembatan ini sudah dilakukan sejak sebelum puasa, dan terus dikerjakan hingga sekarang. Perbaikan dan menambah badan jembatan ini diperkirakan selesai tiga hari menjelang Idul Fitri 1433 Hijriah karena para pekerja kesulitan untuk mengerjakan bagian sisi kiri jembatan karena penopang jembatan sudah rapuh dan harus dikerjakan ulang.
Dia mengatakan, para pekerja akan berupaya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan ini tepat pada waktunya agar dapat digunakan saat lebaran. Penambahan badan jembatan dilakukan mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi saat arus mudik lebaran.
Perbaikan jembatan itu menyebabkan arus lalu lintas dari Medan menuju Aceh dan sebaliknya terganggu sehingga masyarakat mengharapkan pengerjaan jembatan diri segera selesai. "Masyarakat berharap jalan lintas Sumatera Utara menuju Aceh maupun sebaliknya tidak lagi macet seperti tahun sebelumnya," kata salah seorang warga kota Stabat, Lian Lubis.
Dia yakin, rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut akan bekerja tepat waktu, sehingga masyarakat akan menikmati jembatan yang lebar dan jalan yang tidak macet lagi, katanya