Stabat, Headline News Cahaya Langkat
Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wampu, kabupaten
Langkat di Pangkalanbrandan mengeluh karena pembayaran rekening terlalu
mahal, sehingga banyak para pelanggan yang tidak menunda pembayaran
rekening tersebut.
Jika dihitung kenaikannya lebih dari 100 persen, terhitung sejak pembayaran rekening bulan Mei 2010, justru selain banyak masyarakat pelanggan menunda pembayaran rekening air, juga dikhawatirkan pihak PDAM Langkat bisa merugi karena Pelanggan bersikeras tak mau membayar Rekening karena merasa “diakali”.
Sutan Rinaldi yang mengontrak rumah toko (Ruko) di Jalan Thamrin Pangkalanbrandan, mengatakan bahwa dirinya mengeluhkan pembayaran rekening air bulan Maret 2010 lalu. Hal ini dikarenakan ia dikenakan pembayaran sebesar Rp295.000, sedangkan pembayaran rekening bulan Februari 2010 hanya Rp160.000.
Selain Rinaldi, salah seorang ibu rumah tangga, Mahanim yang tinggal gang Karya , kelurahan Pelawi, Utara, terpaksa menunda pembayaran untuk bulan Maret 2010 hanya Rp32.000 lebih, lalu saat pembayaran untuk bulan Maret di bulan April 2010 lalu dikenakan Rp81.000.
Sementara, kepala PDAM Pangkalanbrandan DP, Sinulingga ketika dikonfirmasi Waspada Online, tadi malam membenarkan adanya kenaikan jumlah pembayaran air minum yang harus dibayar pelanggan sejak adanya penggantian meteran baru.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mau membebani pelanggan dengan memanipulasi data meteran yang digunakan pelanggan.
Jika dihitung kenaikannya lebih dari 100 persen, terhitung sejak pembayaran rekening bulan Mei 2010, justru selain banyak masyarakat pelanggan menunda pembayaran rekening air, juga dikhawatirkan pihak PDAM Langkat bisa merugi karena Pelanggan bersikeras tak mau membayar Rekening karena merasa “diakali”.
Sutan Rinaldi yang mengontrak rumah toko (Ruko) di Jalan Thamrin Pangkalanbrandan, mengatakan bahwa dirinya mengeluhkan pembayaran rekening air bulan Maret 2010 lalu. Hal ini dikarenakan ia dikenakan pembayaran sebesar Rp295.000, sedangkan pembayaran rekening bulan Februari 2010 hanya Rp160.000.
Selain Rinaldi, salah seorang ibu rumah tangga, Mahanim yang tinggal gang Karya , kelurahan Pelawi, Utara, terpaksa menunda pembayaran untuk bulan Maret 2010 hanya Rp32.000 lebih, lalu saat pembayaran untuk bulan Maret di bulan April 2010 lalu dikenakan Rp81.000.
Sementara, kepala PDAM Pangkalanbrandan DP, Sinulingga ketika dikonfirmasi Waspada Online, tadi malam membenarkan adanya kenaikan jumlah pembayaran air minum yang harus dibayar pelanggan sejak adanya penggantian meteran baru.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mau membebani pelanggan dengan memanipulasi data meteran yang digunakan pelanggan.
sumber : waspadaonline